Sabtu, 04 Februari 2017

Sebuah Cerita "Bahkan Tuhan pun menyebutnya Malaikat"



Ingatkah engkau, sewaktu dirimu masih berada dalam kandungan? Tak ada cahaya, tak hidangan makanan mewah, tak ada uang, tak ada teman. Tapi engkau tetap bisa bertahan. Selama 9 bulan, Allah dan para malaikatnya telah menjagamu dengan baik. Menjamin segala kebutuhanmu sehingga engkau bisa hidup walau dalam selubung kecil berisi cairan.


Semua berjalan sempurna. Hingga tiba detik-detik menjelang engkau dilahirkan ke dunia, mendadak engkau menjadi takut. Dan kau pun mulai memberanikan diri bertanya kepada Sang Maha Esa,


“Ya Allah, aku dengar para malaikat berkata bahwa besok aku akan keluar dari Alam kandungan dan menemui alam baru bernama “dunia”. Aku takut, bagaimana nanti aku hidup disana? Tubuhku sangat kecil dan lemah.”


Tuhan: “Tak perlu khawatir, karena Aku telah memilihkan satu malaikat untukmu. Dialah yang akan menjaga, merawat, dan menyayangimu.”


“Tapi, aku lebih senang tinggal di surga ini. Setiap hari aku bernyanyi, tertawa, dan berbahagia.”


Tuhan: “Kelak malaikatmu yang akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Engkau akan merasakan kebahagiaan dan kehangatan cinta bersamanya.”


“Bagaimana jika aku merindukan-Mu dan ingin berbicara dengan-Mu?


Tuhan: “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara berdoa.” 


“Aku dengar, di dunia banyak orang jahat. Aku takut, siapa yang akan melindungiku?”


Tuhan: “Malaikatmu yang akan melindungimu, bahkan dengan taruhan jiwa raganya.”


“Tetap saja, aku akan bersedih karena tak bisa melihat Engkau lagi


Tuhan: “ Malaikatmu akan menceritakan tentang Aku kepadamu. Ia akan mengajarkan padamu bagaimana cara untuk bertemu dengan-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu.


Untuk sesaat engkau pun terdiam. Suasana surga menjadi begitu tenang, hingga suara-suara dari bumi dapat terdengar. Lalu, teruntuk terakhir kalinya, engkau kembali bertanya kepada Allah SWT.


“Ya Allah, jika memang sekarang aku harus lahir ke dunia, bisakah Engaku memberitahuku siapa nama malaikat yang Kau pilihkan untukku?


Tuhan: “Kamu bisa memanggilnya dengan sebutan “Ma-Ma”


Mama, Mama, Mama.....Dialah Sang Malaikat tak bersayap yang akan menjagamu hingga akhir hayatnya.

FYI: Kisah  diata sebuah cerita bijak untuk dijadikan renungan bagi kita semua.

Pic: Alexa_fotox

Rabu, 04 Januari 2017

Tentang Kamu

Tentang Kamu,
Sosok yang menyisipkan rindu lewat sayup - sayup malam
.
.
Dimanakah gerangan dirimu kini?
Kamu yang dulu hadir di kala jiwaku kelam,
Menyeruakan semangat di saat ku berkeluh peluh,
Senantiasa menemani, tiada bergeming
Membisikan mantra penenang, mentreramkan

Entah bagaimana bayangmu menjejak pikiranku
Ku teringat masa, dimana kita saling bertukar rasa yang terpendam
Menghabiskan seribu satu malam bersama
Menyelami keheningan petang hingga mentari menyapa
.
.
Kini waktu telah menenggelamkan kenangan
Terkikis oleh suratan takdir yang tak dapat dilawan
Ragamu semakin menjauh
Dan ku pun tulus merela

Sajak ini, anggap saja sekedar luapan rinduku
Bukan maksud tuk mengusikmu
Hanya ingin bercerita tentang rasa,
Tentang kamu

Senin, 09 Mei 2016

-Seandainya-

Pikiranku berandai-andai, mencari sesuatu yang tiada
Dimana jerat tak lagi mengikat
Tangis tak lagi berkawan
Dan sepi musnah, menyisakan kehangatan

Aku masih berandai...
berimajinasi membayangkan sesuatu yang nyaris mustahil
Lamunanku ini tak ubahnya seperti rentetan dongeng,
Manis..tapi hanyalah fiktif



Seandainya...........
Seandainya..........
Sendainya...........

Lelah aku tuk berandai
Tapi pikiranku masih liar mencari sebuah pengandaian
Berharap menemukan jawaban dari angan nan semu

Hingga aku benar-benar mengerti,
Hingga aku benar-benar tersadar
Hingga aku sanggup menerima kenyataan..akan 'Seandainya' yang tetap menjadi 'Pengandaian'
....